Kegalauan akan sebuah fashion yang mungkin sampai sekarang pun aku sendiri belum benar-benar menemukan sebuah fashion yang pas. Atau mungkin karakter fashion yang bisa aku jadikan untuk membentuk persepsi "Prita's sense".
Kalau kalian tanya, "terus kamu pakai baju model apa? nggak pernah ngikutin trend?"
Nah ini, dulu itu aku sering banget pilih outfit yang bener-bener lagi ngetrend di pasaran. Dari pakai warna super ngejreng macem ungu dan kuning (nulis ini sambil geli sendiri haha), celana super ketat, ke kampus sok sokan pake wedges padahal seumur-umur belum pernah coba, sampai pakai outfit yang macem lampu lalu lintas alias tiga warna. Tiga warna yang pernah aku pakai itu bener-bener "nggak banget" dan kalo diinget lagi malunya nambah nambah. Kerudung pink, kaos ungu dan rok ijo keabuan. Ini beneran terjadi di aku.
Aku pernah ngalamin gimana susahnya menyesuaikan dengan trend fashion waktu itu, dimana hampir semua orang pakai pakaian yang buatku "terlalu perempuan" karena jujur aku lebih nyaman dengan pakaian sedikit boyshi. Sampai akhirnya aku menemukan satu sosok perempuan yang bikin aku amazed. Nggak cuma dari cara mix & match baju tapi juga cara beliau pilih content untuk foto yang bakal dishare. Mulai detik itu juga aku jadikan Firaa Assegaf sebagai rolemodel, I love you kak Firrrr.
Setelah aku mulai menemukan sosok yang bisa aku jadinya cermin, aku masih belum pede buat bergaya seperti itu. Aku masih sering mikir "pantes nggak ya?" "aneh nggak sih?" "lah Ka Firaa kan cantik" dan sebegainya. Akhirnya aku kembali gagal untuk upgrade style.
Dibalik itu, apa sih yang bisa bikin aku menemukan @firrrr_ dan memutuskan untuk menjadikannya role model? Ada seonggok manusia jadi-jadian bernama Reza (seneng kaga nih disebut-sebut) yang dia super pede dan mungkin bodo amat dengan omongan orang soal style nya. Dia tahu apa yang cocok dan bagus di dia, dia pake. Yang penting nyaman dan nggak bikin keliatan gendut, hahaha. Gaya dia berpakaian menginspirasi aku juga buat nggak takut bereskperimen. Sering-sering mix & match plus update info soal fashion (wajib kan ya..) dan pada proses "cari-cari inspirasi" inilah aku menemukan Ka Firaa.
"Terus sekarang kamu ngerasa style kamu udah bagus banget dan punya ciri khas?"
BIG NO....
Setelah Reza dan Ka Firaa menginspirasiku, nyatanya aku masih stuck dan belum ada perubahan fashion. Masih gitu-gitu aja, yang aku tahu hanya kaos/kemeja plus celana jeans. Sampai akhirnya di kantor aku ada orang baru yang kerja di bagian Fashion dan Style nama nya...Mba Ninda. Style dia nggak terlalu beda jauh dengan Ka Firaa, kemeja plus kulot plus kacamata. Whats a destiny....
Benefit ketemu Mba Ninda adalah, tingkat kepedeanku meningkat 50%. Aku makin pede bahwa ternyata orang Jogja juga bisa berpakaian berbeda dari orang Jogja lainnya, (aku harap kalian paham karena ini bukan rasis). Salah satu alasan aku belum berani melakukan fashion upgrade saat itu adalah aku terlalu takut dengan pandangan orang soal style ku yang berbeda. Aku juga takut, apa yang aku anggap nyaman itu masih tabu dan belum diterima oleh lingkungan. But now, I'm brave enough to upgrade my self better. Thank you to all of you who have put me on this level. Thank you so much..