Halo gaes, sebenernya ini
vacation-ku dan temen-temen yang kedua setelah waktu itu keliling Wonosobo dan
Dieng. Kali ini, kami pilih kota yang nggak terlalu jauh dari domisili kami di
Jogja yaitu Kota Solo. Trip ke Kota Solo ini diawali dengan rapat tentang lokasi
mana aja yang akan kami kunjungi serta yang paling urgent adalah....kita mau
nginep dimana. Mulai dari adu argumen sampai adu saldo rekening, akhirnya
diputuskan bahwa kita akaaaaannnnn........ (di bawah ini).
Sabtu pagi, 21 Mei 2016. Di
jadwal kami, jam 10.00 WIB harusnya kita udah cus ke Solo untuk check in hotel
jam 12 dan dilanjtkan dengan santai-santai ria. NAMUN GAGAL. Intinya kita baru
bisa berangkat sekitar jam 11.30 dengan adengan pethuk-pethukan (jemput
sana-sini, trip ini menggunakan mobil). Kenapa kita bisa nginep di hotel? Itu
semua berkat teman kami, Echa yang ngebet banget pingin nginep di hotel (tapi
makasih lho cha *emot wink). Awalnya kami bingung mau nginep di hotel atau di
villa, dengan pertimbangan yang lumayan matang kami memutuskan menginap di
Hotel LOR IN, Solo. Oke, setelah kami meninggalkan Jogja sekitar dua jam, kami
mengarahkan setir ke tempat kuliner yang udah ada di list trip kali ini yaitu
BAKSO ALEX. Sembari kami cari tempat parkir, aku bergumam “seterkenal ini kah si
bakso alex?” karena tempatnya bener-bener penuh. Kami turun dari mobil dan
celingukan cari tempat duduk, akhirnya pelayan di sana merekomendarikan kami
tempat di lantai atas. Di atas kami kembali rapat soal “bagaimana
menyelundupkan dua orang teman kami yang lain?”. Guys, ini mungkin perlu kalian
tiru (?)....kami hanya membooking dua kamar dan satu kamar biasanya hanya
berisi dua orang sedangkan kami ini ada enam makhluk yang nyata nekatnya.
Setelah mendapat cara untuk menelusupkan dua makhluk -tak kasat mata- kami yang
lain, kami langsung meneruskan perjalanan ke Taman Wisata Balai Kambang.
Sebenernya ini sebuah taman wisata biasa yang banyak rumput-rumput, ada kolam
buat main yang digenjot itu (?) tapi yang menerik perhatian adalah banyaknya
rusa, kera dan angsa yang berjalan-jalan bebas. Setelah berkeliling dan foto
sana-sini akhirnya kami memilih pulang menuju hotel karena saat itu udara
sangat panas.
Seperti yang tadi diceritakan
kalau kami akan menginap di Hotel LOR IN, kami check in sekitar jam 16.00 WIB.
Setelah penyelundupan dua rekan kami ini berhasil, kami memilih untuk langsung
berenang di kolam renang yang memiliki nuansa Bali.
Setelah berenang, kami kembali ke
kamar masing-masing untuk mandi dan istirahat (cewek dan cowok kamar nya
terpisah ya guys). Sekitar pukul 18.30 WIB kami pergi ke tempat Bowling yang
hanya satu-satunya di Solo. Berhubung Cesa lupa membawa kamera dan
meninggalkannya di kamar, alhasil kami hanya benar-benar fokus bermain bowling.
Setelah dua kali permainan, akhirnya perut kita memberi lampu kuning bahwa kami
lapar dan harus segera di isi dengan yang nikmat macam nasi liwet. Jam setengah
sepuluh lebih kami sampai di tempat Nasi Liwet yang direkomendasikan Firman.
Walaupun porsinya sedikit, tapi buatku itu sudah cukup dan tidak untuk kelima
makhluk ini. Mereka nambah dengan sangat tidak sopan (hehe apalagi buat Dista).
Setelah kenyang, kami kembali ke hotel dengam mampir ke ind***** untuk membeli
minum dan cemilan, pulangnya kita hampir banget nabrak orang (hampir kok). Skip,
sesampainya di hotel kami santai, ada yang mandi dan malamnya kami kumpul di
kamar cowok untuk main uno. Malam ini kami lewati dengan badan pegel-pegel dan
mata ngantuk, akhirnya kami memutuskan untuk tidur. Zzzzzzzzttttt
Minggu, 22 Mei 2016. Pagi ini
tepatnya pukul 06.00 WIB, kami kaum wanita bertugas untuk membangunkan kamar
sebelah yang pasti masih penuh dengkuran. Setelah siap-siap selesai, kami check
out hotel dan memutuskan untuk pergi sarapan sebelum melanjutkan trip hari
terakhir ini.
(foto di balkon kamar cowok) |
Lagi-lagi Firman si pakar Solo merekomendasikan soto yang katanya
endess, namanya Soto Kirana. Sama hal nya dengan Bakso Alex, tempat soto ini
benar-benar ramai dirubung pengunjung untuk sarapan. Tempatnya luas, sejuk dan
menariknya setiap meja telah disediakan lauk yang bisa kami ambil secara
otodidak (apaan sih). Dari mulai tahu dan tempe goreng, sate ayam, sate lilit,
sate usus, ati ampela, babat, kikil dan jeroan lainnya...super lengkap. Setelah
kenyang sampe khilaf, kami lanjut perjalanan ke Tawangmangu. Niat awal sih mau
ke kebun teh tetapi “bablas” sampai ke Cemoro Sewu. Itu super duper jauh dan
hampir sampi ke Magetan,Jawa Timur...oke nggakpapa, karena perjalanan ke puncak
selalu disuguhi bukit dengan teraseringnya, gunung dengan kabut tebalnya. EPIC.
Ternyata Cemoro Sewu ini tempat wisata yang lebih sering digunakan untuk
mendaki dan camping daripada untuk sekedar jalan-jalan unyu, karena jalannya
bener-bener nggak unyu, berbatu dan menanjak.
(lapangan tenis seberang Cemoro Sewu) |
(lapangan tenis seberang Cemoro Sewu) |
Setelah berfot-foto sambil
berjalan masuk Cemoro Sewu ini, kami memutuskan untuk PULANG (aku ora popo). Dari
perjalanan yang panjang lebar tanpa jeda macem skripsian, dan diakhiri dengan
kembali ke Jogja. Sesampainya di Solo, kami mampir ke Surabi Notosuman untuk
oleh-oleh keluarga di rumah. Destinasi kami yang terakhir adalah Pasta Buntel,
pas banget buat perut yang udah mulai protes minta diisi. Harga? Standar. Rasa?
Sapi Cabe Ijonya..beuhhh, recommended banget kaka. Pedesnya ngiris-ngiris
tenggorokan tapi mantap banget kalau dimakan siang-siang. Minumannya juga
seger-seger, ntapss. Kalian nggak usah insecure soal harga ya, mahasiswa kok.
Setelah
kenyang, kami fix balik ke Jogja. Perut kenyang, hati senang. Semoga ada
kesempatan lagi buat Solo Part 2. Nah, buat kalian yang punya rekomendasi
tempat wisata atau kuliner, boleh banget buat komen di bawah sini. Terima kasyih.