Hari ini, 13 Oktober 2014 Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan internasional seminar dengan lima pembicara.
Prof. AA. Kaptein membahan tentang Pain atau rasa sakit. Beliau menyebutkan bahwa rasa sakit tidak hanya sebatas pada biological tetapi juga mencakup aspek psikologi dan sosial seseorang. Pada saat menjelaskan, beliau juga menayangkan gambar sesosok lelaki India yang tubuhnya disematkan banyak kail kemudian tubuhnya digantung. Bagi orang kebanyakan, hal itu pasti akan menimbulkan sakit yang teramat sangat namun tidak bagi lelaki India itu. Ia jauh lebih merasakan kebanggaan pada dirinya karena ia merasa ikut melestarikan budaya India, rasa sakitnya jauh berkurang karena orang-orang disekitarnya mendukung apa yang ia lakukan. Begitu juga kita, rasa sakit yang kita terima akan jauh berkurang ketika kita mendapatkan dukungan dan semangat dari orang terdekat atau di sekeliling kita.
Salah satu cara untuk mengurangi rasa sakit yang timbul adalah dengan olah raga ataupun menangis karena menurut penelitian menangis menyebabkan orang mengeluarkan lebih energinya sehingga ia merasa lelah, saat ia merasa lelah maka ia akan cenderung untuk memilih tidur. Tidur ini mampu menetralisir sakit dan mengurangi ketegangan.
Prof. Kaptein ini juga memperlihatkan sebuah gambar dimana seorang istri sedang terbaring sakit dengan suami duduk di samping nya sambil menghitung denyut nadi. Di samping kanan nya terlihat seorang suster yang menggendong anak dari si istri sambil membawakan minuman. Dari ini dapat diambil kesimpulan bahwa saat kita sakit kita membutuhnya rasa cinta dan unsur ilmiah. Cinta yang ia dapat dari suami dan anak nya yang senantiasa menemani saat ia terbaring serta suster yang mengontrol kondisi si istri. Love + Science = Balance.
Selain itu, poin penting yang menurut saya paling berpengaruh adalah Lay (patient) treatment yaitu bersikap sabar terhadap penyakit.